RS EMC Perkenalkan Teknologi Penganan Keluhan Tulang Belakang Pertama di Asia Pasifik Eagle Eye

RS EMC Perkenalkan Teknologi Penganan Keluhan Tulang Belakang Pertama di Asia Pasifik Eagle Eye
Foto ; Jakartainsight.com doc

JAKARTAINSIGHT.com | Sebagai pusat layanan pengobatan keluhan tulang belakang Spine Center RS. EMC Tangerang berkomitmen untuk terus berinovasi menghadirkan layanan kesehatan berbasis teknologi muktahir dan terdepan. 

Bersama dr. Harmantya Mahadhipta Sp.OT (K) Spine, RS EMC baru saja memperkenalkan Augmented Reality (AR) Eagle Eye yang merupakan inovasi teknologi penanganan keluhan tulang belakang pertama di Asia Pasifik.

Dalam jumpa pers yang digelar di Sultan Hotel, Jakarta Selatan pada Selasa (30/5) kemarin, dr. Harmantya Mahadhipta Sp.OT (K) menjelaskan, teknologi AR (Augmented Reality) membantu dokter dalam memasang implan dengan presisi seperti robot dan seperti GPS yang menyediakan peta/ jalan yang membantu dokter pada saat tindakan operasi.

Sistem AR (augmented reality)  yang dipakai di Spine Center RS. EMC Tangerang juga sudah menerima persetujuan FDA 510(k) untuk operasi tulang belakang intraoperatif dengan panduan presisi.

Proses operasi tulang belakang dengan AR (Augmented Reality) juga dilakukan dengan persiapan yang lebih baik. Dokter operator melakukan surgical planning pada system komputerisasi dan pengolahan data, sehingga pada saat operasi dilakukan pemasangan implan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat

"Penerapan AR (Augmented Reality) di Spine Center RS. EMC Tangerang untuk pemasangan implan/ pedicle screw merupakan langkah besar untuk membuat panduan bedah yang presisi, lengkap dan lebih ekonomis dibandingkan dengan tehnologi navigasi lain." Ungkapnya.

Lebih lanjut, Augmented Reality juga memiliki beberapa keunggulan lain, diantaranya ;

  • Lebih aman serta mempercepat recovery pasca operasi
  • Tanpa/ minimal radiasi. Pasien dan/ atau Dokter akan lebih minimal terkena radiasi atau bahkan tanpa terkena radiasi alat medis
  • Meningkatkan efisiensi, akurasi dan presisi pada pemasangan implant/ pedicle srew di tubuh pasien
  • Waktu operasi lebih singkat
  • Biaya relatif lebih terjangkau dari system navigasi lain karena tidak tergantung pada 1 (satu) jenis implant saja

Kehadiran teknologi AR Eagle Eye ini tentunya menjadi nilai lebih bagi industri layanan kesehatan tanah air, khususnya bagi RS EMC sendiri. Sebelumnya GRHA Kedoya juga baru saja memperkenalkan teknologi layanan stroke berbasis robotic, yakni Lexo dan Diego.

Sekedar informasi,  RS. EMC Tangerang merupakan bagian EMC Healthcare yang saat ini sudah ada 8 (delapan) rumah sakit,  RS.EMC Alam Sutera, RS.EMC Pulomas, RS.EMC Cikarang, RS.EMC Pekayon, RS.EMC Sentul, RS.EMC Cibitung, RS.EMC Tangerang dan RS. Grha Kedoya

Editor:Mika Syagi
Asian Games || jakartainsight.com
BUMN || jakartainsight.com